Cinta. Lima huruf itu pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Dari anak TK sampai lansia pun tidak asing untuk mengatakannya.Namun terkadang, walaupun seringnya mengucapkan (entah itu dari hati atau sambil lalu), mungkin kebanyakan tidak paham/tidak mengerti esensi/makna cinta sesungguhnya. Kadang, kalau ditanya “Cinta itu apaan sih?bentuknya gimana sih?” jawabnya” Cinta ya cinta. Pokoknya cinta”.Benar, secara kasat mata cinta itu tidak berwujud. Tapi, jika di riil kan, cinta itu mempunyai bentuk. Bentuk cinta yang paling mudah adalah kehidupan ini. Adakah kehidupan di dunia ini tanpa adanya cinta dan kasih sayang dari Allah SWT?. Kita bisa hidup sampai detik ini merupakan bukti cinta Allah pada kita.Kehidupan ini, bermuara pada cinta. Sungai cinta yang mengalir ke seluruh penjuru negeri. Memberikan sejuta manfaat bagi manusia di bumi. Bisakah, tanpa adanya rasa cinta, kita bisa hidup damai berdampingan? Karena damai itu adalah bagian dari cinta. Para Mujahid yang berlaga di medan perang, rela meninggalkan istri dan anak yang dicintainya. Karena apa? semata-mata hanya karena cinta mereka pada Allah.Cinta itu rela. Rela menyerahkan hal yang paling dicintainya. Dan rela memberi apapun.Cinta itu tidak hanya sekedar “menerima”. Tapi esensinya lebih pada “Kerelaan Memberi”. Allah mencintai kita, dengan cara kita disuruh mendirikan shalat, berbuat kebajikan, dll. Karena apa? Ada segudang pahala di balik itu semua. Allah rela memberi pahala itu secara cuma-cuma bahkan akan semakin ditambahNya, jika kita mau melakukannya penuh ikhlas dan tawadhu’.Seperti halnya orangtua kita. Rela memberi uangnya, tenaganya, pikirannya hanya untuk membesarkan anak-anaknya. Mengantarkan anak-anaknya supaya bisa menjadi ‘orang’ walau harus bertaruh nyawa sekalipun. Kenapa orangtua kita mau berbuat seperti itu???? karena orang tua kita, cinta pada pada kita. Bukti cinta orangtua pada anaknya yang seperti demikian diatas.Atau, seorang laki-laki mencintai seorang wanita pujaan hatinya (misalnya, dibalik juga bisa), rela memberi apapun yang dia punya. Rela berkorban apapun (korban waktu, korban pulsa,dll). Itu semua ringan terasa. Karena si laki-laki cinta pada wanita itu.Mencintai atau cinta adalah kerelaan memberi, berkorban, tanpa mengharap imbalan apapun. orang-orang yang benar-benar mencintai adalah orang yang suka memberi, berkorban, dan hanya mengharap balasan kebaikan itu dari Allah (Insya Allah). Bukan dari manusia yang di beri nya tadi. Firman Allah :“Kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang mencintai mereka, dan mereka pun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela” (QS. AL-MA’IDAH (5);54)Kesempurnaan cinta ada pada kemauan dan kerelaan untuk memberi dan hanya mengharap balas dari Allah.Sikap memberi, adalah wujud cinta kepada sesama manusia. Allah pun akan mencintai kita, dengan mengabulkan apa yang kita minta.“(Yaitu), orang-orang yang menafkahkan (hartanya) baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan”(QS. ALI IMRAN (3);134)”
Sumber :- Al Qur’anul Karim- Isma’il,Hudzaifah. Sesegar Telaga Kautsar, Senayan Publishing: Jakarta, 2006.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar